Pernahkan kalian merasakan kembali? Disaat Dewi Fortuna berpihak padamu dan Hades yang melambai-lambai kematian? Mungkin kau memerlukan pertolongan perceus ini? masihkah kau memegang teguh tidak teruntuk berkomitmen? Unless…

*

*

*

Budayakan vote dulu baru baca

Cerita ini murni dari sel neuron otak author yg puyeng(?)

Warning for typo yg bergentayangan(?)

-Happy reading-

_

_

_

 

[.]

Kau! Aku percaya! Setelah 14 tahun lamanya, ketika aku harus turut tak bernafas,kini aku melihatnya. Melihat segala keresahan,kehilangan,kekecewaan, dan guratan tegas yang aku lewatkan selama itu. Kini telah berbeda. Jika saja kita bisa, apakah kita masih bisa bertemu pada akhirnya? Lihatlah aku!

.

.

.

 

Seraya mencengkeram ponsel di telinganya, Shiena menatap takut pada sosok yang duduk dihadapannya. Wajahnya berubah tegang ketika sosok dihadapannya mulai angkat bicara. Pria ini, seakan memamerkan sifat angkuhnya pada wanita dihadapannya. Sekalipun ia enggan berlama-lama, tapi rasa kesal dan marah menyelimuti suasana hatinya. Shiena mengetuk-ngetuk kakinya. Berharap bebannya jatuh begitu saja dilantai.

“Aku harus katakan bahwa…”

“Tenang saja, aku akan menggantinya,” dengan cepat Shiena menyela. Ia tidak sanggup jika hars mendengar penuturan panjang pria ini. itu akan seperti dongeng pengantar tidur yang ia benci. Pria itu menyerngit. Kenapa?  Ia menghela nafas berat. Sebenarnya ia ingin mengatakan bahwa…

“Ikut aku!” pria itu bangkit lalu menarik tangan Shiena menuju mobilnya. Mereka melaju meninggalkan restoran tadi. Sepanjang perjalanan, Shiena merasa bosan. Bagaimana tidak? Pria ini, yang belum pasti kenapa ia selalu turut andil dalam kesehariannya dikantor. Kenapa juga ia berurusan dengannya? Shiena diam-diam meliriknya. Pria itu memang tampan. Sangat sangat tampan. Jika dilihat lagi, ada campuran setengah Amerika dalam dirinya. Tapi didominasi ras Asia pada wajahnya. Pria itu sibuk mengemudi dan tidak menyadari Shiena yang sedari tadi meliriknya dalam diam.

Shiena terhenyak kala mobil berhenti tepat didepan rumahnya. Tunggu, kenapa pria ini mengetahui letak rumahnya? Apakah pria ini selalu membuntutinya? Ini tidak bisa ditolerir!

Mereka bersamaan melepaskan selt bet. Lalu mereka keluar bersama juga. Shiena merasa aneh saat mereka secara bersamaan keluar dari mobil. Pria ini mendekati Shiena dan menatapnya tajam dengan mata hitam gelapnya. Shiena melihatnya. Iris hitam kelam yang menyiratkan ketegasan dan… errr

Tatapan mereka bertemu. Hening, Bagai terhipnotis, seluruh kinerja otaknya tak merespon sama sekali. Ia terpaku pada pria dihadapannya. Akhir-akhir ini ia selalu berhadapan langsung dengan iris kelam yang membawa terjerumus lebih dalam. Angin berhembus. Surai Shiena berterbangan dan pria ini, melihatnya. Ia melihat bagaimana surai wanita itu  memperlihatkan leher mulusnya. Surai coklat yang kini menjadi pelengkap obyeknya dikantor. Wajah Shiena  begitu menenangkan dan damai. Mata coklat beningnya begitu menyejukkan. Apakah ia mampu mengeyahkan segalanya setelah ini terjadi tanpa perkiraannya? Shiena masih pada fokusnya. Dan anak rambut pria ini sedikit menutupi area wajahnya. Tampan. Garis wajah tegasnya, bagai dewa-dewa Olympus.

“Shiena!” Shiena mngerjapkan matanya dan menoleh pada orang yang memanggilnya. Itu Ayahnya. Sementara pria ini masih dengan ekspresi tenang. Ia sedikit berdehem dan merasakan tenggorokannya sedikit agak kering. Pria ini ikut menoleh kesumber suara. Suasana canggung mulai menyebar. Entah berapa lama mereka –Shiena dan Pria ini saling bertatap muka dan terjerumus dalam pesona masing-masing. Shiena menoleh kearah pria disampingnya. Raut wajahnya datar dan normal. Shiena merasa tak malu. Mungkin sekarang wajahnya seperti kepiting rebus. Ia segera mengalihkan perhatiannya ketika pria ini melirik kearahnya. Ia tersenyum kecut.

“Ayah…aku…” Shiena merasa gugup. Ia bingung. Bagaimana ia harus menjelaskannya pada Ayahnya. Sebelumnya ia tak pernah gugup. Ia berdecak. Lidahnya kelu. Ayahnya melirik pria disampingnya. ia menyerngit. Seakan berpikir jika ia tak salah lihat. Ayah Shiena mulai angkat bicara dan diluar dugaannya.

“Masuklah. Kalian pasti kelelahan. Akan aku buatkan kalian minuman dingin yang segar.” Pria setengah abad ini tersenyum ramah pada keduanya lalu berjalan masuk mendahului. Shiena mengerjapkan matanya seakan tak percaya. mulutnya setengah terbuka. ia melirik sinis kearah pria itu. ia berdecih. Ia kesal. Tentu saja. padahal tadi ia berharap agar Ayahnya memarahi atau bahkan menendang pria ini dari rumah. Ternyata tidak. Pria itu menatap datar lalu mengangkat sebelah alisnya dengan tatapan seolah berkata, ‘Apa?’. Shiena meniup anak rambutnya dan menyipitkan matanya. Ia melangkah mendahuluinya. Ia tak perduli. Biarkan saja pria itu kepanasan diluar sana. Tapi, bukankah tadi ayahnya mengajaknya masuk dan akan membuatkannya minuman? ‘yang benar saja!’. Kemudian pria ini mengikuti Shiena dari belakang dan bergumam, “Gadis yang ekspresif”.

 

 

mereka masuk kedalam rumah dan disambut oleh Ayah Shiena yang sedang menaruh orange juice dimeja. Ayah Shiena tersenyum simpul pada mereka. Shiena memperhatikan Ayahnya yang sedang bersikap manis. apa? Shiena merasakan bahwa Ayahnya hanya tersenyum kearah pria itu bukan pada dirinya. Hei! Ayah, pria ini bahkan tak diundang! Mereka duduk dan suasana canggung tak terhindarkan. Shiena menyentuh tengkuknya yang mulai terasa pegal. Ia melirik pria itu. cihh. Bahkan ia melemparkan senyum yang sama pada Ayahnya.

“Kau ingat Shiena?” Shiena terhenyak saat Ayahnya mulai bicara. Ia menyerngitkan dahinya. Nampak berpikir. Mengingat? Shiena menghembuskan nafas berat. Apa lagi ini? kenapa Ayahnya berbicara seolah Shiena melupakan sesuatu? Memang apa?

“Ayah, apa maksudmu?” Shiena memasang wajah polosnya. Sementara pria itu, berdehem kecil. Pria itu mengamati Ayah Shiena.

“Jadi, siapa pria ini?” dalam hati, Shiena bersorak gembira bahwa Ayahnya tengah menggertak pria ini untuk ditendang dari rumah. Seulan senyum miring tercetak dibibirnya. Pria itu tersenyum tanggung dan mengganti posisi duduknya agar nyaman.

“Aku Alex Kim.”

Monochromes[prolog]

by F I N D E R N

|Han Nam X Cho Kyuhyun|

Leght: ficlet

Drama, romance, AU, friendship

PG-15

Author’s note: the plot and idea are all mine. Plagiarism is prohibitied. Hope you’ll enjoy this story.

Warm regards, Findern

Summary: “Tak ada yang istimewa dalam hidupku. Semua itu hanya hingar-bingar”,

.

.

.

.

.

Mencari ketulusan dibalik monokrom. Monokrom? Bukankah itu hal fantasy? Atau imajinasi? Memangnya ada ketulusan dibalik monokrom?itulah yang kini dilalui bocah kecil ini. Bocah yang tersenyum tulus. Berlarian kesan-kemari bagai merasakan terbang diawan putih, ia merentangkan kedua tangannya.

Sungguh sangat menggemaskan.

Wanita itu duduk dibangku tamamn warna-warni. Memperhatikan tingkah bocah yang berlarian kesana-kemari dengan tangan yang ia rentangkan. Wanita itu tersenyum lembut. Semburat orange mendominasi langit ini sangat indah.

“Nam! Take care!” seru wanita ini.

“Come on! Mom, it’s so funny! Wiiiih!” bocah ini tetap berlarian memutari wanita ini.

“Come back, Nam! I’ll cook your favorite food. Yummy” wanita ini adalah ibunya.

Ibu dari bocah kecil ini.

Bocah ini berhenti dan nafasnya memburu. Tersenyum lebar dan menghampiri ibunya lalu pergi dari taman dengan menggandeng tangan ibunya. Senyum yang selalu bocah ini perlihatkan.

Angin sore yang berhembus membuat kunciran pink bocah ini terlepas. Seakan tak menyadari, bocah ini tetap berjalan dengan ibunya. Tanpa melihat kejadian yang telah terjadi dibelakangnya.

Kunciran pink miliknya…

*

*

*

‘Aku terbangun dari tidur lamaku. Sungguh. Ini realita. Bukan fantasy anak-anak yang aku permainkan dulu. Itu dulu. Mataku terbuka lebar. Kejam,dusta,pengkhianatan,kebohongan, dan itu semua realita. Ini menyakitkan. Membunuhku secara perlahan. Mungkin mereka benar. Aku tak bisa selalu bersembunyi dibalik ruang AMAN. Aku harus punya nyali. 1800 sudah hidupku berubah. Tak ada lagi ruang sembunyi untukku. Fakta yang tak bisa aku pungkiri, wanita tua itu datang bertamu dalam hidupku. Bersama dengan putra mahkotanya. Dan semuanya ia ubah seiring waktu.

One more,

Tangan kekar itu… kenyamanan yang ia berikan padaku akhir-akhir ini. Dan itu membuatku berfantasy lagi dan lagi. Hidup ini realita. Aku tak bisa membecinya maupun melupakan semuanya sampai titik normal. Hingga aku menyadari, kasih sayang itu menyentuh hatiku. Tersenyum. Hanya itu yang aku bisa. Pria eropa yang ikut serta lagi dalam kisah sempurna milikku. Dilemma. Aku hanya ingin bersandar saja. Dibawah pohon rindang dengan hembusan angin yang membuatku terlupa sesaat. Cuma itu. Tangan kekar itu menggemgamku erat. Tepatnya memaksa. Sekarang Desember. Aku mengingat saat-saat aku kehilangan segalanya. Tak ingin lagi terjadi. Kuyakin, lilin yang sudah terbakar dan habis tak akan terbakar lagi. Ingin berkata bahwa aku lelah. Aku merindukannya. Lidah ini bahkan kelu. Cuma ingin mengatakan sesuatu yang hinggap didadaku ini malu.

I Love You

Monochrome’

-Han Nam-

Dulu aku tak peduli. Hanya sekedar melirik atau menguping saja tak terpikirkan olehku. Aku tetaplah aku yang sama. Tak ada yang beda. Semuanya kuhabiskan untuk bergelut dengan kertas dan tinta. Juga dengan hingar-bingar perusahaan, itu hanya imbuhan.

28 years old

Hingga hari dimana aku didunia, aku melihat semuanya. Aku tak bisa membiarkannya. Broken venus. Itulah dia. dia menyihirku dengan manik coklat hitamnya. Aku tersanjung dengan caranya.

September song

Benar-benar seperti abad pertengahan. Aku merasakan mantranya. Bagai terlahir untuk melihat yang bukan mitos. Aku merasakannya. Manik coklat hitam miliknya, candu bagiku. Ribuan volt listrik menyerang tubuhku. Aku ingin melindunginya,menjaganya juga mencintainya. Aku tak ingin melihat kebelakang. Mereka memaksa datang untuk terlibat lagi dengan kepekaan yang aku dapatkan dari sang broken venus. Sebelum semuanya terjadi,

I Love You

Broken Venus

-Cho Kyuhyun-

TBC

Halo halo! gaje ya? maaf. soalnya author punya blog amatiran. saat aku nulis ini, aku mood-mood an. maaf lagi. selanjutnya, aku bakal ngepost kelanjutannya deh

annyeong—

TOREZV MYSTERI

Torezv mysteri

 

 

 

 

 

  • Main cast : Han Hyena

                       Oh Sehun

                       Mr Andres

  • Genre       : Fantasy,High School Life,Friendship
  • Length     : Mini Chaptered Story -Selamat Membaca *** PART 1
  • Artwork by Afinderthaff

 

 

 

Hyena Pov~

Sungguh suasana membosankan dalam kelas yang hanya duduk mendengarkan celoteh guru dengan tampang yang familiar di otak kalian. Apalagi pelajaran yang kalian tidak sukai sedang kalian hadapi saat ini. Benar! Matematika. Ingin rasanya aku segera keluar dari kelas pengap nan mencekam ini.

 

‘’Nona Han!!! Apa yg sedang kau lamunkan!!!’’.

Aku terkejut. Kenapa suara guru itu sangat melengking di telingaku?

Aku akui untuk yg satu ini guru killer kebanggan Internasional Torezv High School memiliki wajah rupawan bak pangeran di negri dongeng. Semua siswi disini mengaguminya. Bahkan Guru wanita disini tergila gila padanya.

                     Mr. Andres sungguh tampan bahkan,aku pernah ketahuan sedang mengambil gambar dirinya diam diam yg super cool itu. Selain itu, Aku adalah tetangga apartementnya karna kamar kami bersebrangan.

 

             Sungguh,jika aku mengetahui password kamarnya mungkin aku akan diam diam menelusup kedalam. Imajinasi setiap wanita di ITHS. Bukankah aku termasuk wanita yg beruntung?

 

                 ‘’Kau tidak mendegarku,Nona Han?’’. Oh… Buyar sudah imajinasiku.

‘’Maaf,Mr Andres. Aku hanya berfikir bahwa aku tidak paham dengan materi yg ini dan kurasa akhir akhir ini aku sedikit tidak enak badan. Maaf jika mengganggu proses pembelajaran anda’’.

Huffft…

Aku sangat gugup. Kulihat raut wajahnya bermubah dengan menautkan kedua alisnya.

‘’Benarkah? ‘’. Semoga ia percaya.

 

                   ‘’Baiklah anak anak! Kerjakan hal 104 abjad A sampai dengan E. Kumpulkan!!! Kau! Nona Han,kuantar kau ke UKS. Kau bisa menyusul tugas nanti’’. Mr Andres memang selau membebani muridnya dengan tugas tak terkira yg harus dikumpulkan secepat mungkin. Dan aku harus menyusul segera mungkin.

 

 

SKIP

 

Teeeng…

Suara itu sangat aku rindukan sekali. Aku segera keluar dari ruang UKS menuju kantin sendirian. Aku melenggang pergi. Aku duduk disudut kantin dekat jendela yg menampakkan lingkungan sekolah megah ini. Aku menikmati santapanku dengan santai.

 

 

PING~

Ponselku berdering. Kulihat ada 1 pesan masuk. Nomor nya bahkan tidak dikenal. Entahlah akhir akhir ini aku selalu mendapat pesan misterius.

 

From: Nomor tidak valid

 

Temui aku di halaman belakang sekolah. Sekarang!!!

 

                         Sungguh membosankan. Sebenarnya aku malas meladeni yg seperti ini. Tapi aku juga penasaran. Ku sudahi makan ku untuk segera ke halaman belakang sekolah. Ku lewati beberapa ruang kelas. Suasana sekolah kali ini sunyi karena banyak siswa yg hanya berlalu lalang. Entah perasaanku saja atau suasana kali ini agak mencekam. Seperginya aku dari kantin suasana jadi berubah. Huhhhhh kurasakan bulu roma ku berdiri tegak. Apa yg terjadi?

 

‘’Arrrgh’’

 

Author Pov~

 

‘’Arrrgh’’.

 

                   Kejadian yg mengejutkan baru saja terjadi di sekolah Internasnional Torezv High School. Saat itu Han Hyena yg sedang melangkah keluar kantin untuk menuju halaman belakang sekolah untuk menemui seseorang yg akhir akhir ini mengirimi pesan misterius kepadanya.

                 Tapi kejadian mengejutkan membuat Hyena gelisah. Entah apa yg akan terjadi selanjutnya. Bulu roma Hyena seakan berdiri tegak saat itu juga. Semua siswa ketakutan dan berlari menuju sumber suara tersebut. Hyena juga turut berlari mencari sumber suara itu.

 

Tiba tiba…

 

                   ‘’Akkkh…akkkh’’. Hyena memegangi dadanya yg terasa sangat sakit. Ia terhenti karena rasa sakit yg                semakin menjalar keseluruh tubuhnya. Lututnya seakan tak kuat menahan tubuhnya. Ia terjatuh. ‘’Akkkh…kenapa sakit sekali? Akkh…’’. Seakan tak ada yg melihat, Hyena tertinggal sambil menahan rasa sakit di dadanya yg semakin menjalar keseluruh sel tubuhnya.

 

BUUUK

 

             Hyena pingsan ditempat. Ia sendirian di lorong sekolahnya. Disamping itu,cuaca diluar menampakkan awan hitam tebal disertai petir yg mencakar tanah. Tubuhnya seakan tak berdaya dan kulitnya semakin pucat. Diluaran sana, petir menyambar nyambar menujukkan kilatan tajamnya tiada henti.

               Ruangan sekolah dipenuhi bayangan hitam yg berterbangan memenuhi setiap ruangan sekolah ini.

                 Hyena yg pingsan tak berdaya,sekarang dikelilingi banyak bayangan hitam di sekitarnya. Bayangan hitam itu bergerak mendekati Hyena dan

Wuuush…

 

Hilang seketika~

 

Keesokan harinya~

 

                     ‘’Apaaa!!!’’. Dia, Mr Andres, terkejut setelah mendengar laporan tentang terbunuhnya seorang siswi di area parkir sekolah kemarin siang telah diketahui identitasnya. ‘’Benar, Mr Andres. Siswi bernama IE XIN LIM siswi ITHS berkebangsaan Chiness diketahui meninggal dunia di area parkir sekolah dan penyebabnya belum diketahui karena CCTV disana tiba tiba tidak berfungsi saat kejadian terjadi. Untuk saat ini,penyelidikan masih berlanjut’’. Jelas polisi itu pada Mr. Andres.

 

                   Kejadian ini membuat geger seluruh warga sekolah. Dan kasus ini akan menjadi momok tersendiri bagi sekolah karna menyangkut reputasi sekolahan di mata publik. Mr. Andres terlihat sangat bingung. Banyak spekulasi muncul di otaknya dengan bertubi tubi. Sungguh,kejadian ini mungkin akan banyak menyita banyak waktunya.

 

               Ketua Polisi itu masih menanti jawaban darinya. Sampai bawahan dari ketua polisi itu datang untuk melaporkan perkembangan kasus ini, ‘’Lapor,Pak! Ada 1 siswi yg hilang,pak’’. Ketua Polisi itu dan Mr Andres membulatkan mata mereka setelah mendengar laporan tersebut.

“Siapa namanya?’’. Mr Andres angkat bicara.

“Namanya adalah Han Hyena dari kelas 12. Belum diketahui dimana ia terakhir kali menghilang karena semua CCTV di sekolah ini kemarin dalam kondisi mati. Hanya itu yg saya tahu,Mr’’. Sekali lagi ini membuat Mr Andres memegangi kepala yg seakan terasa sangat berat.

 

Bagaimana bisa anak itu hilang?

Padahal kemarin ia baru saja mengantarnya ke ruang UKS lalu,ia biarkan Hyena beristirahat dan melenggang pergi meninggalkannya kembali ke kelas.

“Bagaimana kau bisa tahu?’’. Tanya ketua polisi itu pada bawahannya.

“Kami mendapat informasi dari staff sekolah bahwa orangtua dari siswi bernama Hyena menelpon memberitahukan anaknya tidak kembali kerumah’’.

Siswi itu menghilang. Hyena menghilang dan, orangtuanya baru saja menelpon bahwa anaknya semalam tidak pulang.

Kenapa ia tidak sadar?

Bukankah ia dan Hyena bertetangga?

Apa yg harus ia katakan pada orangtua anak ini jika Hyena benar benar menghilang?

Ini membuat Andres kalang kabut.

Sungguh merepotkan.

“Eummm…Aku serahkan kasus ini pada kalian. Aku yakin,kalian akan menyelesaikannya dengan cepat. Aku harap begitu. Hubungi aku jika ada perkembangan kasus ini. Aku pergi’’. Tukas Mr Andres lalu melenggang pergi.

Ia harus segera bertindak cepat sebelum semuanya terlambat. Tapi,apa yg akan dilakukannya?

Sungguh ia gelisah mendengar Hyena menghilang.

Andres merogoh kantong celananya mengambil sesuatu. Ia melangkah cepat menuju Audi hitam miliknya dan pergi.

 

Han Hyena Pov~

 

                             Eungggh…Sangat melelahkan.

                              Hooooammm.

Ternyata tempat yg aku tempati ini lumayan gelap. Hanya ada lilin yg tergeletak di meja sebelah tempat tidur. Ku edarkan pandanganku kepenjuru ruangan.

Dimana aku? Ini bukan kamarku.

Kulihat samar samar sekililingku. Aku memastikan kembali.

Apa benar aku bermimpi atau aku memang belum sepenuhnya terbangun?

Oh Tidak!

Apa yg terjadi padaku?

Kulihat kebawah,aku masih memakai seragam sekolahku. Tapi, aku dimana? Kulangkahkan kakiku maju kedepan.

 

KLEKKK

 

Terdengar pintu kamar ini terbuka. Dibaliknya menampakkan sosok siluet gelap tinggi tegap.

Huuuh…

Saat sosok itu mulai masuk,aku merasakan hawa disekitarku menjadi dingin,mencekam,dan bulu romaku berdiri sempurna. Sosok itu mendekat. Tapi aku memenjauh bersamaan dengan langkah kaki pelannya. Perlahan kamar ini berubah menjadi terang.

Perlahan juga wajahnya mulai terlihat sempurna.

Ternyata sosok itu adalah ……….

 

 

 

Author Pov~

 

Dilain Tempat,

 

“Apa benar?’’.

“Apakah kejadian 100 tahun lalu akan kau ulangi lagi?’’. Lanjutnya pria itu.

Suasana berubah menjadi tegang dan menyebarkan atmosfir hitam disekiling. Kejadian 100 tahun lalu? Akan terulang kembali? Apa yg terjadi waktu 100 tahun lalu itu? Apa maksud dari ucapannya? Apa akan rumit?

 

“Kau hanya perlu menunggu dan menunggu, tapi ingatlah!”. Ucap sosok yg tengah berada dalam sisi kegelapan. Ia menekan kata kata terakhirnya. Ucapan yg keluar dari mulutnya sungguh tersirat. Menunggu? Apa yg harus di tunggu? Kenapa harus menunggu? Dan, apa yg harus diingat?

 

“Aku hanya perlu mengambilnya dari amoeba menjijikkan itu agar…”. Lanjutnya lagi penuh menekan.

Sungguh, sosok gelap dihadapannya itu membuatnya geram.

 

Bagaimana tidak? Setiap kata yg ia ucapakan memiliki arti tersendiri yg mampu memecahkan konflik yg sedang ia hadapi. Unfortunatly…

Ia tidak bisa memenukan kunci berkarat dibalik tumpukan jerami untuk pintu tua yg terkunci.

Seketika keringat dingin membasahi sekitar tubuhnya. Ia tidak tahan. Berapa lama ia harus menahan untuk tidak menarik sosok gelap itu untuk ia musnahkan seketika? Jika ia bisa,mungkin sudah dilakukannya dari tadi. Tapi informasi dari sosok gelap itu terlalu rahasia untuk diungkap secara blak blakkan.

 

Sangat menguras tenaganya.

 

“Kau tahu”. Lanjut sosok gelap itu lagi yg berhasil membuyarkan pikiran pria dihadapannya.

“Aku sedang berusaha mengikat gadis itu sejak lama. Sayangnya, tameng yg dibuat makhluk hina itu masih melekat dalam hatinya. Aku dibuat jengah olehnya”. Ucap sosok gelap itu sinis penuh amarah dan dendam.

“Bukankah,kau bisa memakai kekuatan yg kau curi dari pulau Lyous?. Saran pria itu.

“Pulau Mawar Hitam? Aku tidak sebodoh yg kau kira,Dasar budak!’’. Ucap sosok gelap itu dengan meninggikan suaranya. Budak? Sosok itu memanggilnya dengan sebutan Budak? Ya,dia memang budak dari sosok gelap dihadapannya. Sebutan Budak sepertinya belum tepat untuknya. Bisa dikatannya ia terperangkap dalam jebakan sosok gelap itu.

“100 tahun lalu,Pemberontak ‘Damien’, tidak disangka adalah peramal muda dari daerah timur. Tepatnya Costa Pheer’’. Cetus pria itu sambil menatapp tajam sosok gelap yg berdiri dihadapannya.

“Kau mengingatnya? Pemberontak ‘Damien’,nya?”. Tanya sosok itu dengan nada sinis mengintimidasi.

“Pria itu… Aura miliknya sangat kuat”. Entah kenapa seketika hawa dingin menusuk tulang. Bahkan pria yg sedang menjadi lawan bicara sosok gelap itu tampak menyembunyikan kedinginannya dengan ekspresi kosongnya.

Ia tidak tahan. Kulit tubuh pria ini perlahan pucat. Hawa dingin yg setara dengan kutub es menyelimuti tubuhnya.

BUUUK

Pria ini tergeletak lemah. Pertahanannya runtuh seketika. Bukankah sudah dikatakan bahwa ia tidak tahan?

“Argggh”.

Erangnya menahan sakit luar biasa yg ia rasakan ditubuhnya. Sosok gelap itu maju perlahan. Perlahan juga wajah gelapnya terlihat sempurna.

Akan ku deskripsikan fisik dari sosok gelap yg setiap ucapannya menjadi rahasia itu.

Wajahnya memiliki garis tegas,hidung mancung,sorot mata tajam bagai elang,dagu yg tajam dan itu terlihat bak pangeran di negri dongeng. Tubuhnya tinggi tegap,kaki jenjang dan kulitnya putih pucat.

Sungguh ciptaan Tuhan yg sempurna. Tampan. Tidak! Dia luar biasa tampan.

Oh Damn!

Ia menyeringai. Menambahkan porsi wajah tampannya. Ia memakai setelan hitam- hitam. Matanya biru terang. Perlahan rambut hitamnnya berubah warna menjadi abu abu sepenuhnya. Sosok laki laki itu bisa membuat pertahan wanita angkuh didunia akan berlutut padanya.

“Cosaleou”. Panggilnya pada pria yg tergeletak menahan sakit yg ia berikan.

“Se…s…s…h…hu…hun…Argggh”. Ucap Cosaleou terbata karena ia menahan rasa sakit yg menyerang tubuhnya sangat kuat.

Pria tampan dengan aura hitamnya, “SEHUN” , itulah namanya. Sehun terdiam menyaksikan tersiksanya seorang budak yg terjebak dalam perangkapnya. Ia masih tak bergeming dari tempatnya. Mungkin orang akan berpikir bahwa ia kejam membiarkan seorang terluka parah. Tapi, itulah yg diharapkan dari pria itu, Sehun.

Cosaleou, ia meregang nyawa karena tidak tahan dengan penyiksaan yg diberikan padanya.

Cosaleou tewas.

Terlihat sangat tersiksa.

‘Sungguh menyedihkan’. Mungkin itu yg sedang Sehun pikirkan melihat Cosaleou tewas merengang nyawa.

Konyol memang.

Budak setia yg terperangkap dalam jebakan Sehun, telah tewas dihadapannya.

Jika saja Cosaleou tidak berusaha main kucing dengan Sehun, mungkin ia belum mati konyol seperti ini. tapi tetap saja,Sehun akan tetap membunuhnya.

Ini hanya sebagian rencana kecil Sehun.

“Kau hanya harus menunggu. Tidak lebih’’. Ucap Sehun sebelum pergi meninggalkan Cosaleou yg tergeletak tidak bernyawa.

 

Seminggu kemudian…

 

Mr. Andres pov~

Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi yg berada disisi kamar tidurku. Aku sungguh lelah. Jadwalku hari ini sangat padat. Mengajar banyak kelas disekolah ditambah tugas sepenuhnya yg kepala sekolah berikan padaku karena ia sedang berbulan madu bersama istrinya dijepang.

 

Benar-benar merepotkan.

Ku lihat bayangan diriku didepan cermin dekat wastafel kamar mandi.

 

Hey! Sudah berapa lama aku tidak merawat wajahku? Kuingat kembali tragedy pembunuhan di TOREZV INTERNASIONAL HIGH SCHOOL dan gadis yg selama ini aku awasi secara diam-diam menghilang. Han Hyena. Gadis itu menghilang dari penglihatanku sepenuhnya. Bahkan aku tidak tahu dimana keberadaan gadis itu berada.

 

Aku terus merutuki ketidakberdayaanku saat ini.

 

Kau bodoh,Andres! Sangat bodoh!

 

Terbesit diotakku untuk berhenti mengajar ditempat gadis yg selama ini aku impikan dalam pikiran liarku. Aku terkekeh geli memikirkan itu. Dia,Han Hyena.gadis yg sudak sejak lama aku cintai dalam diam. Gadis yg dengan tidak sengaja menyentuh permata Diles, kepunyaanku. Saat itu…

 

Flashback…

 

10 tahun yg lalu…

Saat itu aku sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahku yg terletak ditengah hutan dekat pedesaan terpencil di Rumania. Memang! Sebenarnya aku berasal dari Rumania. Tapi,banyak orang yg mengira bahwa aku etnis China. Wajahku adalah blasteran China Eropa. Faktanya aku lahir di Rumania dan menetap disini juga.

 

Aku mencoba meraih sesuatu didalam saku celana kananku. Get it! Kupandangi benda lingkaran sebesar kelerang berwarna biru tua. Itu adalah permata Diles,kepunyaanku. Benda ini sangat berharga bagiku. Tapi,yg aku tidak tahu,aku harus mengubah permata ini menjadi berwarna putih. Tugas utamaku hidup didunia ini adalah mengubah warna batu permata ini menjadi berwarna putih bersih. Sayangnya,aku tidak tahu bagaimana caranya. Karena sangat fokusnya memerhatikan permata ini sambil berjalan,aku tersandung batu dijalan. Dan aku tidak sengaja menjatuhkan permata kepunyaanku. Permata itu terus menggelinding menjauhiku. Mungkin jauhnya sekitar 10 meter dariku.

 

Aku berlari kecil untuk mengambil permataku. Aku terhenti sejenak. Kulihat ada bocah kecil yg sedang berdiri dengan memegang permata milikku ditangan kanannya.

 

Aku tercekat.

 

Bocah itu!

 

Permata Dilesnya…

 

Bocah kecil itu tersenyum lebar. Sangat polos.

Aku terus menatap lekap pemandangan didepan mataku ini. Hanya untuk memastikan.

 

Benar!

 

Permata diles itu telah berwarna putih bersih dengat cepat. Bocah manis nan polos itu telah mengubah permata Diles biru tuaku menjadi putih bersih. Dan aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Apakah bocah itu? Kurasakan jantungku berdetak hebat. Seperti ada yg ingin keluar. Aku masih diam ditempatku berdiri dengan terus memerhatikan bocah manis itu yg sepertinya menaruh minat untuk memiliki permataku.

 

Wuuusssssh

 

Cuaca kali ini benar benar tidak mendukung. Kupandangi langit yg seketika berubah warna menjadi hitam gelap. Sangat gelap. Gemuruh diatas sana menandakan akan segera turun hujan. Tapi,teralihkan lagi dengan sosok bocah yg menjadi pusat perhatianku. Bocah itu, melihat langit yg berwarna hitam. Dan menunduk lagi menatap permataku.

 

Bocah itu berlari entah kemana meninggalkan tempatnya berdiri tadi. Kuputuskan untuk membuntutinya kemanapun ia pergi. Lama aku membuntutinya. Saat ini aku telah sampai dihutan dan aku bisa melihat disebrang sungai hutan ini ada pedesaan yg terlihat sepi. Sangat sepi. Entah itu memang pedesaan atau apa, tapi tempat itu tidak cocok disebut pedesaan. Kakiku terus melangkah mengikuti bocah itu pergi.

 

Aku terhenti. Bocah itu terlihat meringis menahan kesakitan. Apa yg terjadi padanya? Aku masih diam. Jarakku dengan gadis itu hanya 8 meter.

 

“Akkkh..sakit! tolong aku!”. Bocah itu meringis kesakitan sambil memegangi betis kirinya erat. Permata itu lepas dari genggaman bocah itu. Bocah itu ambruk dan pingsan. Aku panik dan segera berlari menuju bocah itu. Aku meraih bocah itu dalam pangkuanku. Wajahnya pucat,keringat dingin membasahi tubuhnya. Dan, apa ini? betisnya menunjukan luka gigitan ular. Pasti ular itu berbisa! Aku yakin akan hal itu! Aku panik dan aku tidak tahu harus berbuat apa. Kulihat permata milikku disamping tubuh bocah ini. Permata Diles milikku berubah warna menjadi merah terang. Apa maksudnya?

 

Aku ingat! Bahwa tetua CýríSouz pernah mengatakan,”Permata Diles. Warna sejatinya adalah biru tua. Jikalau berubah menjadi hitam berarti nyawa pemiliknya terancam. Jikalau merah berarti nyawa seseorang yg terikat dengan permata diles itu dalam keadaan kritis. Dan tugas utama yg harus seorang Cýrísouz lakukan adalah mengubah warnanya menjadi putih sebersih-bersihnya”. Apakah bocah ini terikat dengan permata diles milikku?

Apa maksud telah terikat? Benarkah? Apa yg harus aku lakukan? Tanpaku sadari, air mata sudah membendungi mataku.

 

Dan,aku menangis? Apakah benar aku menangis? Beginikah rasanya menangis? Aku dapat merasakan sakit yg biasa para manusia katakan.

 

Benar!

 

Sangat sakit. Kupandangi lekat wajah bocah yg tak berdaya ini dipelukanku. Apa ia akan mati? Jika bocah ini mati, apakah tugasku sebagai Cýrísouz berhasil atau gagal? Ada apa denganku ini? Tuhan! Apa yg harus aku lakukan? Kau bodoh,Andres! Kau tidak berdaya dalam situasi genting ini! Dan kau hanya diam sambil menangisi bocah yg telah mengubah warna permata kepunyaanmu ini! Bodoh! Bodoh! Bodoh!

 

Tanpa kusadari,aku terisak. Aku menangisi bocah polos ini. Entahlah.

 

Flashback end

 

Praaang

Nafasku memburu Kupandang tajam cermin pecah yg baru saja aku lempari dengan vas kecil yg aku dapat di samping wastafel. Aku menunduk. Wajahku memerah. Kedua tanganku menahan tubuhku diwastafel. Aku tidak berharap kejadian 10 tahun lalu terjadi lagi pada gadis yg sudah kuselamatan. Gadis itu,Han Hyena,sudah terikat dengan permata diles kepunyaanku. Saat ini, Hyena menghilang bersama kepunyaanku. Ya! Permata diles itu telah bersatu layaknya roh didalam tubuhnya. Hyena. Han Hyena. Gadisku. Dimana kau? Sayangku,dimana kau bersama kepunyaanku? Hyena sayang.

 

~ tbc ~

Hay hay?(lambai-lambai gajelas) kepanjangannya? Maaf. Sebenernya pgen aku lanjutin sampe page 15. Tapi aku pikir,byk typo bertebaran.*yaelah.baru nyadar loe!* maaf lagi ya. Padahal pgen bikin romance scene,tpi gk yakin jadi apa ya nnti. Buat ff ini aja kaga yakin klu seru dan dpet feelnya.*huuuuu* sekali lagi aku minta maaf dan aku peringatin lagi, klu ff ini murni hasil pemikiranku dibarengi mood-ku yg berubah-berubah gaje. Untuk itu,aku usahain lanjutin ff ini.

Sampai jumpa di ff selanjutnya Bye-bye :-* :-*